Rabu, 02 Oktober 2013




TEMPO.CO, Yogyakarta - Pada  peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari ini, Rabu, 2 Oktober 2013 memberikan keuntungan kepada pedagang batik motif Geblek Renteng. Terhitung saat ini motif Geblek Renteng mengalami peningkatan hingga 25 persen menjelang. Geblek Renteng adalah motif batik khas Kulon Progo yang baru diluncurkan pada Mei tahun lalu.

Sejak ada Geblek Renteng, omzet naik. Menjelang Hari Batik, penjualan tak seperti biasanya menurut Sugirin, perajin batik Sembung Batik asal Dusun Sembungan, Desa Bulurejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta kepada Tempo, Rabu, 2 Oktober 2013.

Sebelum ada motif Geblek Renteng, omzet perajin itu hanya berkisar Rp 50 juta per bulan. Tapi belakangan ini, omzetnya naik, terlebih menjelang Hari Batik ini. Apalagi pelajar SD, SMP, dan SMA serta pegawai diharuskan mengenakan batik motif tersebut tiap Kamis.

Harga batik untuk pelajar dibanderol Rp 25 ribu per meter, sedangkan untuk pegawai, harga jual batik berkisar Rp 200-595 ribu per meter. Adapun harga jual batik untuk umum berkisar Rp 95-125 ribu per meter.

Nama motif Geblek Renteng yang berbentuk bulatan angka delapan yang bergandengan atau berentengan itu diambil dari makanan khas Kulon Progo, yaitu geblek.

0 komentar:

Posting Komentar