KOMPAS.com – Banyak warisan batik Nusantara yang masih kurang terekspos, salah satunya batik jawa. Batik jawa tidak melulu batik kontemporer dan konservatif, karena ternyata ada batik indigo yang merupakan batik dengan warna klasik yang abadi.
Batik ini memiliki ciri khas berupa simbol-simbol serta keindahan flora-fauna Indonesia yang menawan. Warnanya diolah dengan zat warna alami dari tumbuh-tumbuhan. Penggunaan batik indigo ini menjadikan batik klasik ini menjadi busana ready to wear, dan penggunaan kainnya pun beragam, jelas Gut Puspo, pembuat pola untuk koleksi batik indigo, ketika berbincang seusai acara di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.
Melalui batik indigo, Gut Puspo ingin menghidupkan kembali kearifan lokal Jawa yang sudah berabad-abad menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan.
Kekuatan dari warna biru itu sendiri ada pada penggunaan pewarna dari tumbuhan liar yang hidup subur di tanah air, seperti mahoni, duwet, tingi, mangga, dan jelawe. Pewarna alami ini dipadukan dengan warna alami indigofera tinctorial sehingga menghasilkan harmonisasi warna biru kecoklatan, keabuan, kehijauan, dan kekuningan.
Pilihan warna-warna klasik ini lalu dituangkan lewat pakaian siap jadi yang simpel untuk busana wanita dan pria. Tergambar dari pola baju dengan penggunaan kain katun yang ringan, menghasilkan beberapa potongan rok, atasan, dan outwear masa kini.
Dalam waktu dua minggu tersebut, ia mendapat beberapa kendala, yaitu mengenai padupadan warnanya. Apalagi motif-motif yang dipakai mempunyai corak yang kuat. Adapun motif batik jawa yang digunakan di antaranya parang, kawung, semen, nitik, lung-lungan, sekarjagad, dan beberapa pola yang sedang berlangsung masa kini.
Akan tetapi, Gut Puspo berhasil memadukannya dengan baik. Dalam satu setelan busana ia menggunakan perpaduan sekitar dua sampai tiga motif batik indigo.
Dari keseluruhan busana ready to wear yang ia hadirkan, Gut Puspo memiliki kiatnya sendiri. Menurutnya kekuatan pakaian siap pakai itu harus laku dijual, serta memiliki dasar kesederhanaan pola dan motif. Ia juga menegaskan, corak batik indigo ini bisa dipakai oleh semua usia, mulai dari usia 18 tahun sampai dewasa.
Diambil dari: website femaledotkompasdotcom
Rabu, 14 Agustus 2013
Related Posts
Community Makers Batik Jetis from Sidoarjo
Sidoarjo is a city of Surabaya supporters, but is actually have small businesses in the highest ...Read more
Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo
Sidoarjo yang merupakan kota pendukung Surabaya, tapi sebenarnya justru mempunyai jumlah ...Read more
Sidji Batik Night Award 2013
Sidji Batik has successfully to present the award night Sidji Batik Award 2013, at Hyatt Regen...Read more
Batik Kudus Almost Extinct
Potential of the creative industries market share continues to rise, able to push the figure of ...Read more
Batik Guard Preservation Award
Through events held Sidji Batik Award 2013, which was held at the Hyatt Regency Hotel Yogyakarta...Read more
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.