Jumat, 23 Agustus 2013




BATIK saat ini menjadi warisan budaya  yang memiliki nilai seni tinggi dan telah berhasil men-DUNIA. Sudah sejak lama menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian.

Sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Berikut adalah kota-kota di Pulau Jawa yang memiliki pasar dan desain batik terbaik, seperti dikutip dari Indologue, Minggu (29/01/2012):

Yogyakarta
Yogyakarta dikenal sebagai jantung budaya batik di Pulau Jawa, terutama karena desainnya yang sangat banyak dan produksi tekstil yang terkenal di kota ini. warna-warna batik yang dominan adalah coklat, nila, dan putih. Salah satu desain batik yang paling indah adalah batik dengan motif grompol, yang kerap digunakan pada saat pernikahan atau upacara tradisional. Pola ini menggambarkan bersatunya semua hal baik, seperti keberuntungan, kebahagiaan, anak-anak, dan kehidupan pernikahan yang harmonis. Yogyakarta juga memiliki lukisan batik yang dapat ditemukan di sepanjang jalan Malioboro, Pasar Beringharjo, dan berbagai galeri batik di seluruh kota.

Solo
Terletak 60 kilometer sebelah timur Yogyakarta, kota tua yang juga dikenal dengan nama Surakarta ini memiliki salah satu pasar batik terbaik di Pulau Jawa: Pasar Klewer. Batik Solo kaya dengan warna krem dan coklat, dengan sentuhan kuning keemasan. Batik Solo umumnya memiliki desain dan motif bunga-bunga dan burung. Gaya khas batik solo adalah Solo Malam, dimana batik ini berwarna terang dengan kain yang berwarna hitam. Di Solo Anda juga dapat belajar membatik di galeri-galeri seni kota ini.

Pekalongan
Kota ini selalu terdepan dalam pengembangan dan produksi desain batik moderen. Batik pekalongan menggunakan warna cerah, dan model alam seperti burung berwarna merah dan biru atau bunga-bunga di atas kain berwarna putih. Batik ini memiliki tekstur dan desain lembut, serta harga yang bersaing dengan batik solo dan Yogyakarta. Di pekalongan terdapat banyak sekali pabrik-pabrik batik yang dapat dikunjungi apabila Anda ingin melihat bagaimana proses pembuatan batik.

Cirebon
Batik Cirebon dikenal sebagai Kencana Ungu, yang dibuat diatas kain tenun terbaik. Karena populasi etnis China yang banyak di Cirebon, motif batiknya juga terpengaruh dari budaya China, seperti harimau, naga, gajah, dan singa. Seperti juga lukisan China, di batik Cirebon dapat ditemukan motif awan dan gunung bebatuan. Yang menarik, Cirebon dikenal sebagai tempat dimana para wanita tidak menggambar motif batik sebelum diberi lilin.

Madura
Motif batik madura memiliki karakter khas bergambar bunga atau burung, dengan sedikit sentuhan seni China. warna batik ini adalah warna merah mengkudu, merah kecoklatan atau warna-warna indigo yang menggambarkan motif naga bersayap, kuda terbang, dan hewan-hewan lainnya. ornamen aneh ini diambil dari hewan-hewan laut, sebagai refleksi pekerjaan nelayan, yang merupakan salah satu profesi utama di Madura. Selain pengaruh China, pengaruh kerajaan Mataram yang pernah menguasai Madura juga dapat terlihat di batik ini.

0 komentar:

Posting Komentar